Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi
Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan
Pemerintah Kota Bandung menginisiasi acara culinary night untuk menjawab kebutuhan ruang terbuka publik di Kota Bandung. Berdasarkan dokumentasi Best Practice Kota-Kota Indonesia APEKSI Jilid 12 Tahun 2017, acara culinary night pertama adalah Braga Culinary Night, yang diselenggarakan di Jalan Braga. Selama acara berlangsung, Pemerintah Kota menutup salah satu ruas jalan utama Kota Bandung ini dari sebelah selatan hingga persimpangan utara sepanjang kurang lebih 1 KM. Braga Culinary Night pertama kali dilaksanakan pada September 2014 dan menjadi acara yang rutin dilaksanakan setiap bulan pada minggu genap . Kawasan Braga dipilih karena kawasan tersebut sebelumnya merupakan salah satu titik yang menjadi daya tarik wisata Kota Bandung. Penyelenggaraan Braga Culinary Night ternyata mendapat tanggapan positif dari berbgai pihak , sehingga acara serupa juga diselenggarakan pada 20 titik lokasi lain di seluruh wilayah Kota Bandung. Cara ini juga merupakan strategi untuk mengurangi beban fisik baru kepada Jalan Braga. Seluruh acara culinary night ini mengusung konsep ruang terbuka publik sebagai tempat bersosialisasi. Promosi acara juga dikemas dalam tagar #sabtukuliner yang beredar di berbagai sosial media. Setidaknya hingga akhir 2017, culinary night menciptakan sekitar 600.000 meter persegi ruang terbuka bagi warga untuk bersosialisasi.
Acara culinary night terus berlangsung dan kegiatannya semakin bervariasi untuk tetap memberikan daya tarik bagi pengunjung, misalnya pada Oktober 2018 diselenggarakan “Halal Culinary Festival 2018” [1]./ Setahun berikutnya yaitu, bulan November 2019, beberapa titik culinary night telah menggunakan inovasi pembayaran non tunai dengan menggunakan produk – produk fintech[2] yang sekarang banyak digunakan masyarakat dan mempermudah transaksi bagi wisatawan. Selain mendukung keberadaan ruang terbuka publik dan kegiatan wisata, kegiatan ini juga memberikan kontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SGDs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8 “Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi” dan SDGs 11 “Kota dan komunitas yang berkelanjutan”. Dokumentasi dan pendataan berkala menjadi hal penting ke depannya agar dapat diketahui dan dievaluasi seberapa besar pengaruh dari acara ini. (LAR)
Referensi:
Sumber Gambar:
https://www.freepik.com/free-vector/flat-family-sitting-around-table-illustration_4252907.htm#page=1&query=eat%20&position=15
Kontributor:
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
LOCALISE SDGs UCLG ASPAC APEKSI
Knowledge Management Officer