Kota Samarinda, 4 Januari 2024 | Kota Samarinda telah berkomitmen untuk menyusun Voluntary Local Review (VLR) yang bertujuan untuk melakukan review terhadap progres capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan menampilkan praktik baik dan inovasi daerah yang berkontribusi terhadap pencapaian TPB. Dalam menyusun VLR, Pemerintah Kota Samarinda bekerja sama dengan UCLG ASPAC dan SDGs Center Universitas Mulawarman (Unmul) menyusun VLR sebagai bagian dari peran daerah dalam pelaksanaan TPB di Indonesia dan akan menjadi pemerintah daerah ke-9 yang telah menyusun VLR
Untuk memulai penyusunan VLR, Kota Samarinda menyelenggarakan pertemuan perdana dan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 4 Januari 2024 di Balai Kota Samarinda. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan mendiskusikan tentang rencana penyusunanVLR, meningkatjkan awareness staf pemerintah Kota Sasmarinda dan selutuh pemangku kepentingan dalam pelaksanaan TPB dan pelaporan TPB, mengumpulkan umpan balik mengenai indikator TPB yang di-review, serta mengidentifikasi praktik baik yang akan dimuat dalam VLR.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Samarinda, serta narasumber utama dari SDGs Center Unmul, UCLG ASPAC dan Sekretariat Nasional TPB/SDGs Bappenas, serta perwakilan Orgabisasiu Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota Samarinda serta perwakilan masyarakat dan lembaga non pemerintah.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Dr. Rusmadi menekankan komitmen Kota Samarinda terhadap pelaksanaan pencapaian TPB melalui 10 program unggulan. Salah satunya adalah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-bebaya), yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam merancang dan melaksanakan kegiatan dengan dana sebesar 100 juta Rupiah dari Pemerintah Kota Samarinda. Program ini berkontribusi pada TPB 1 (Tanpa Kemiskinan) dan TPB 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan). Selain itu, kota ini juga melaksanakan program Dokter Siaga dan Smart City Plus, yang masing-masing berkontribusi pada TPB 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan TPB 11. Selain itu, beliau menekankan pentingnya proses kajian sejauh mana TPB dilaksanakan dan dicapai oleh Pemerintah Kota Samarinda, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat bersama-sama melakukan pengawasan dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan TPB. Selain itu, pelibatan masyarakat dan lembaga non pemerintah dalam penyusunan VLR sangat penting untuk memastikan proses review berjalan secara inklusif dan mengakomodasi seluruh praktik baik dan inovasi yang dilaksanakan oleh pemerintah dan aktor non pemerintah.
Hendra Susila Adi dari UCLG ASPAC menekankan bahwa VLR dapat berkontribusi pada penguatan mekanisme pemantauan, dan pelaporan TPB di Kota Samarinda, serta meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. “Penyusunan VLR dapat menjadi upaya konkret dari pemerintah daerah untuk melokalkan TPB dan membantu pemerintah daerah dalam mencapai TPB,” jelasnya lebih lanjut. Dalam konteks yang sama, Bappenas juga menekankan bahwa VLR telah diintegrasikan dalam strategi Bappenas untuk mempromosikan pelokalan TPB dan menyediakan informasi yang cukup untuk Voluntary National Review (VNR) sebagai laporan tingkat nasional yang akan dipresentasikan di forum internasional terutama dalam High Level Political Forum di Markas Besar PBB di New York,
VLR Kota Samarinda ditargetkan selesai pada Maret 2024 dan diluncurkan pada acara International Mayors Forum di Jakarta bulan Juli 2024.
----------- English Version -----------
Samarinda City, 4 January 2024 | Mayor Andi Harun of Samarinda has committed to developing the Voluntary Local Review (VLR) on Sustainable Development Goals (SDGs) to showcase the city’s progress and achievement of the SDGs. The collaboration with UCLG ASPAC marks the initiation of the 9th VLR supported by the institution in Indonesia.
To commence the VLR development, Samarinda City organised the kick-off meeting and Focus Group Discussion (FGD) on 4 January in Samarinda City Hall. The event aimed to raise awareness among city officials and local stakeholders about VLR, gather feedback on selected SDG goals/indicators, and identify best practices for inclusion in the report.
The event was graced with the presence of the Vice Mayor and Regional Secretary, on behalf of the Samarinda City Government. Key resource persons, including representatives from UCLG ASPAC and the National SDGs Secretariat of Bappenas, were invited to increase awareness among participants, which comprised city government officials, academicians, and local non-state actors. The
In his opening remarks, Vice Mayor Dr. Rusmadi highlighted the city’s commitment to SDGs through its 10 flagship programmes. The Community Empowerment and Development Programme (Pro-bebaya), for example, aims at capacitating and empowering the local community to design and implement projects with funding of IDR 100 million from the Samarinda City Government (contributing to SDG 1 and SDG 11). Additionally, the city implements the Doctor On Call and Smart City Plus programmes, contributing to SDG 3 and SDG 11, respectively.
Hendra Susila Adi of UCLG ASPAC emphasised that the VLR will contribute to strengthening the monitoring and evaluation of SDGs in Samarinda, enhancing coordination between the national government and local government. “The VLR development will be a concrete effort by local governments to localise the SDGs and assist the central government in achieving SDGs," he further explained. In the same light, Bappenas also emphasised that VLR has been mainstreamed in Bappenas’ strategy to promote the SDGs' localisation and provide sufficient information to the VNR.
The VLR Samarinda is targeted to be finalised by March 2024.
Kontributor: