Provinsi Sumatera Selatan secara geografis berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah utara, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di sebelah timur, Provinsi Lampung di sebelah selatan dan Provinsi Bengkulu di sebelah barat dan memiliki luas wilayah sebesar 91.592,43 kilometer persegi. Secara administratif, Provinsi Sumatera Selatan terbagi menjadi 13 kabupaten dan 4 kota. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2020 penduduk Provinsi Sumatera Selatan diproyeksikan akan mencapai 8.467.432 jiwa. Lebih lanjut, dari segi ketenagakerjaan, data BPS menunjukkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Sumatera Selatan tercatat sebanyak 67,90 % di tahun 2019, dan Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat sebanyak 4,48%. Pada tahun 2019, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Selatan berada di nilai Rp.315,622.62 milyar, didominasi oleh sektor pertambangan (20,55%) dan pengolahan (19,35%), dan tercatat mengalami pertumbuhan PDRB sebesar 5,71% di tahun ini. Adapun Pendapatan Asli Daerah provinsi Sumatera Selatan berada di angka Rp.3.486 miliar pada 2019.
Gubernur: H. Herman Deru, S.H., M.M. (periode 2018-2023)
Pemerintah Sumatera Selatan optimis akan peningkatan investasi daerah di tahun 2020. Keyakinan ini dilandaskan realisasi dalam peningkatan investasi dari 25 triliun di 2018 menjadi 26 triliun di 2019 [1]. Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu, sebagian besar dari investasi di Sumatera Selatan adalah investasi lokal (60% dari total investasi), sedangkan sisanya merupakan investasi asing padahal Sumatera Selatan memiliki lokasi yang strategis dan dilengkapi sarana prasarana yang memadai untuk kegiatan bisnis. Untuk mengundang para investor, Gubernur Sumatra Selatan menghimbau agar perizinan dalam mendirikan usaha di daerahnya dapat dipermudah.
Secara umum, menurut data BPS pada tahun 2018, pendapatan daerah Provinsi Sumatera Selatan paling besar didukung oleh sektor pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan. Secara spesifik, peluang investasi di Provinsi Sumatera Selatan adalah sbb:
Dalam RPJMD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2018-2023, terdapat 8 prioritas pembangunan yang menjadi fokus pemerintah Provinsi yaitu:
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membuat Rancangan Aksi Daerah SDGs tahun 2016-2018 sebagai upaya pencapaian SDGs. Sebagai keberlanjutan dari RAD sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan juga telah menyusun RAD SDGs periode 2019-2023. RAD SDGs ini dibuat selaras dengan dokumen lainnya, misalnya dengan RPJMD.
Berikut adalah status pelaksanaan TPB di Provinsi Sumatera Selatan:
-
TPB 3:
Inovasi Kesehatan – Empek Ikan Belida “Eyecamp Projek; Inisiatif Kontra Kebutaan Bergerak Keliling Daerah” adalah program pengobatan katarak keliling yang merupakan kerjasama Rumah Sakit Khusus Mata dan stakeholder di Provinsi Sumatera Selatan. Melalui program ini masyarakat yang berada di daerah terpencil bisa mendapatkan layanan pengobatan kesehatan mata tanpa harus ke kota besar. Adapun tim dari 5 tim penjaring (dokter umum, perawat, sopir), 11 tim pelaksana (dokter mata, anastesi), serta 3 orang tim monitoring evaluasi[2].
TPB 2 dan 3:
Inovasi Kesehatan – dalam upaya penanggulangan stunting, Pemprov Sumsel melaksanakan revitalisasi posyandu, serta menghimbau setiap kantor untuk memiliki ruang menyusui. Puskesmas di daerah juga dihimbau untuk dapat memonitor ibu hamil dari saat kehamilan ibu, sampai anak tersebut menginjak dua tahun.
TPB 16:
Inovasi Pelayanan Publik- Sumsel Smart and Care, merupakan penggunaan teknologi untuk semua kegiatan pelayanan publik. Selain mempermudah pelayanan publik, inovasi daerah ini memberdayakan mahasiswa teknik informatika di Sumatera Selatan.
TPB 2:
Inovasi teknologi pertanian- Teknologi Panca Kelola Lahan Rawa adalah teknologi pertanian yang meliputi pengelolaan air, penyiapan lahan, pemupukan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman terpadu. Dengan adanya teknologi ini, petani hanya perlu menggunakan benih lebih sedikit namun mendapatkan hasil yang lebih banyak. Dengan meningkatnya produksi pangan, perekonomian daerah, serta kualitas hidup masyarakat meningkat, serta tingkat kelaparan menurun.
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Kapten A. Rivai No.23, Palembang, 30127
Telp: 0711-356018
Fax: 0711-356018
info@bappeda.sumselprov.go.id
Sumber:
[1] Wartaekonomi.co.id (2020 Maret 10) , Infrastruktur peluang besar investasi di Sumatera Selatan. Retrieved from https://www.wartaekonomi.co.id/read81970/infrastruktur-peluang-besar-investasi-di-sumatera-selatan
[2] KemenPAN RB. (2020, march). Empek Ikan Belida, untuk Atasi Katarak di Pelosok Sumsel. Retrieved from https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/empek-ikan-belida-untuk-atasi-katarak-di-pelosok-sumsel
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Selatan Dalam Angka 2020, Penyediaan Data Untuk Perencanaan Pembangunan
BPS (2019) Berita Resmi Statistik
BPS (2020) Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang melek huruf menurut provinsi, daerah tempat tinggal, dan jenis kelamin, 2009-2019
detik.news.com (2019 Maret 10). Tingkatkan Layanan Publik, Sumsel Smart and Care Diluncurkan . Retrieved from : https://news.detik.com/berita/d-3737377/tingkatkan-layanan-publik-sumsel-smart-and-care-diluncurkan
Ekonomi.bisnis.com (2020 Maret 10), Inilah Sejumlah Keunggulan Investasi di Sumsel . Retrieved from https://ekonomi.bisnis.com/read/20141202/45/379083/ini-sejumlah-keunggulan-investasi-di-sumsel
News.detik.com(2019 Maret 12), Tingkatkan layanan publik sumsel smart and care diluncurkan. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-3737377/tingkatkan-layanan-publik-sumsel-smart-and-care-diluncurkan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (2019 Maret 10). Pemprov Sumsel dukung Percepatan Pengembangan KEK TAA. Retrieved from : https://www.sumselprov.go.id/mobile/index.php?module=newsdetail&id=6879
Sindonews.com (2019 Maret 10) .Tekan Stunting, Pemrpov Sumsel anggarkan Rp 10,4 Milliar Retrieved from: https://sumsel.sindonews.com/read/2029/1/tekan-stunting-pemprov-sumsel-anggarkan-rp104-miliar-1573452701
Bagikan: