Tanpa Kelaparan
Kehidupan Sehat Dan Sejahtera
Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi
Berbagai macam kebijakan dan inisiatif telah digagas oleh pemerintah untuk menekan dan memutus rantai penyebaran COVID-19 yang telah melanda Indonesia semenjak bulan Maret lalu. Meskipun beberapa daerah telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dan lockdown lokal, Kota Semarang tidaklah termasuk dalam daerah tersebut. Beberapa alasannya adalah preseden penerapan kedua kebijakan tersebut di kota-kota lain di Indonesia, peran vital Kota Semarang dalam perekonomian kota sekaligus daerah-daerah sekitarnya, dan program Jogo Tonggo yang dirancang oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk Kota Semarang sendiri, Polrestabes Semarang menginisiasi program Kampung Siaga Candi Hebat yang direncanakan untuk diterapkan di seluruh penjuru Kota Semarang.
Diresmikan pertama kali di Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen, konsep swadaya dan gotong royong menjadi tumpuan utama kelancaran Kampung Siaga Candi Hebat yang bertujuan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus meningkatkan ketahanan sosio-ekonomi masyarakat. Upaya penekanan penyebaran virus dilakukan mulai dari pengecekan suhu tubuh, pengadaan ruang isolasi, penyediaan hand sanitizers dan disinfektan, dan pembagian sembako dan vitamin. Kampung siaga ini awalnya juga dibentuk dalam rangka pengembangan swadaya pengolahan perikanan, pertanian, dan usaha kecil dan mikro (UKM) yang dikelola masyarakat kampung yang terdampak pandemi. Dengan kata lain, di samping untuk mencukupi kebutuhan pangan warga, hasil-hasil pengolahan tersebut dapat diperjualbelikan untuk menambah penghasilan warga juga [1].
Program Kampung Siaga Candi Hebat terus dicanangkan ke seluruh kelurahan di Kota Semarang, salah satunya di RW 3 Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan. Kampung Siaga Candi Hebat RW 3 ini memiliki berbagai macam program, yang termasuk di dalamnya bertujuan untuk menekan penyebaran COVID-19, seperti:
Dengan kata lain, program Kampung Siaga Candi Hebat ini juga berkontribusi dalam TPB 2 (Tanpa Kelaparan), TPB 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dan TPB 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Dalam tujuannya untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam penanganan pandemi dan peningkatan ketahanan ekonomi sosial warga, Kampung Siaga Candi Hebat ini menjadi pemantik semangat warga Kota Semarang untuk berinovasi dan bekerja sama dalam menghadapi dampak COVID-19 dan memberdayakan segala potensi masing-masih wilayah, seperti swadaya pangan, urban farming, urban fishing, dan seterusnya. Program ini, bersama program Jogo Tonggo sejalan dengan konsep “Bergerak Bersama” yang diusung oleh Pemerintah Kota Semarang dalam menjalankan roda pembangunan kota [3].
Referensi:
Yandip. 2020. Kampung Siaga Candi Hebat, Gerakkan Aktivitas Ekonomi Masyarakat. Diakses dari https://jatengprov.go.id/beritadaerah/kampung-siaga-candi-hebat-gerakkan-aktivitas-ekonomi-masyarakat/
Ardyansah, V. 2020. Kampung Siaga Candi Hebat, Kelurahan Wates Punya Berbagai Program Cegah Covid-19. Diakses dari https://www.ayosemarang.com/read/2020/10/03/64755/kampung-siaga-candi-hebat-kelurahan-wates-punya-berbagai-program-cegah-covid-19
Faizal, H. 2020. Pemkot Banjarmasin Apresiasi Jogo Tonggo dan Kampung Siaga Candi Hebat. Diakses dari https://radarsemarang.jawapos.com/jateng-melawan-covid-19/2020/11/15/pemkot-banjarmasin-apresiasi-jogo-tonggo-dan-kampung-siaga-candi-hebat/
Sumber Gambar:
https://semarangkota.go.id/p/1868/peresmian_kampung_siaga_candi_hebat_(_online_)
Kontributor: