Tanpa Kemiskinan
Tanpa Kelaparan
Kabupaten Banyuwangi memiliki inovasi berupa program pelayanan publik yang inklusif dengan fokus memuliakan lansia miskin terlantar sebatang kara. Program ini bernama Rantang Kasih dan sudah dilaksanakan sejak Oktober 2017. Kegiatan Rantang Kasih adalah memberikan makanan bergizi setiap hari kepada lansia yang berusia leibh dari 60 tahun, kurang mampu, terlantar, hidup sendiri serta tidak memiliki mata pencaharian dan penghasilan. Dalam pelaksanaan pemberian bantuan makanan ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat aplikasi khusus yang berbasis geospatial bernama Jalin Kasih yang berisi titik lokasi penerima sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. Berdasarkan titik-titik tersebut, Pemkab, yang bekeja sama dengan pengemudi ojek online, kemudian mendistribusikan makanan sebanyak dua kali sehari kepada para lansia yang namanya tercantum sebagai penerima program Rantang Kasih. Sejak program ini dimulai pada tahun 2017 hingga 2019, kurang lebih sebanyak 1000 orang lansia dari 25 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi menjadi penerima Rantang Kasih.
Program ini secara efektif mengurangi angka kemiskinan di Banyuwangi sebanyak 0,84% yang semula sebesar 8,64% di tahun 2017 menjadi 7,8% di tahun 2018. Efektivitas pelaksanaan program ini tidak luput dari keterlibatan berbagai pihak, misalnya perusahaan swasta dalam bentuk dukungan pembiayaann, tenaga kesehatan dalam memastikan kandungan gizi makanan yang diberikan, dan swadaya masyarakat dalam hal penyaluran makanan. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa program rantang kasih ini memang ditujukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan juga swasta kepada warga kurang mampu. Selain berkontribusi pada target TPB 1 yaitu “Tanpa Kemiskinan”, Program Rantang Kasih juga berkontribusi dalam TPB 2 yaitu “Tanpa Kelaparan. (ASK)
Sumber:
Sumber foto:
Kontributor:
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
LOCALISE SDGs UCLG ASPAC APEKSI
Knowledge Management Officer