Coaching Clinic #4 ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi tantangan dan permasalahan yang dialami dalam upaya menjaga ketahanan pangan di masa pandemi melalui dukungan tenaga ahli yang dihadirkan. Menurut Badan Ketahanan Pangan, terjadi perubahan pasokan dan permintaan bahan pangan yang mempengaruhi harga, serta perubahan pola konsumsi masyarakat selama masa pandemi.
Kegiatan ini dihadiri oleh 26 peserta dari 9 pemerintah daerah dengan prioritas menjaga ketahanan pangan di masa pandemi.
Acara ini menghadirkan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Dr. Ir. Agung Hendriadi, M. Eng. dan Founder dari Konekroot, Rahma Nur Adzhani, sebagai tenaga ahli untuk memberikan saran dan opsi solusi kepada pemerintah daerah yang hadir.
Permasalahan ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat di masa pandemi. Hal ini karena ketersediaan, produksi, dan distribusi pangan terganggu akibat pembatasan sosial, terlepas dari peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,6% atau menjadi 2,4 miliar USD di sektor pertanian dibandingkan tahun lalu untuk periode Januari-Agustus 2020.
Pemerintah Daerah disarankan tidak hanya fokus kepada produksi pangan saja, tetapi juga pada distribusi pangan dan permasalahan food waste serta food loss yang mencapai 300 kg per orang per tahun di Indonesia
Beberapa permasalahan yang dialami pemerintah daerah antara lain:
Beberapa kiat bagi pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan antara lain:
Urban farming dapat menjadi pilihan solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memanfaatkan lahan sempit, terutama di daerah perkotaan. Menurut praktisi urban farming Konekroot di Kota Cirebon, harga jual pangan dari urban farming bisa mencapai 10 kali dari harga normal karena kualitas yang lebih baik dan kuantitas yang lebih sedikit, serta efisien dalam distribusi. Hal ini tentunya memberikan manfaat ekonomi untuk membantu pengentasan kemiskinan, menumbuhkan kemandirian masyarakat, dan turut memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan.
Pemerintah daerah dapat meningkatkan minat dari masyarakat untuk terlibat dalam urban farming dengan berbagai upaya. Misalnya, memberikan bibit tanaman gratis yang cocok dibudidayakan di daerah tersebut dan sesuai dengan potensi daerah. Pemerintah daerah juga dapat memastikan pemasaran dari produk urban farming dapat berjalan baik, melalui marketplace daring maupun luring.
-------------------
Materi Coaching Clinic #4 dapat diakses di tautan berikut.