Acara kick-off workshop Localise SDGs berlangsung satu hari dengan rangkaian acara, yaitu peluncuran proyek Localise SDGs sebagai kolaborasi antara United Cities and Local Government Asia Pacific (UCLG ASPAC) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) didukung oleh Uni Eropa dan diskusi tentang melokalkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui inovasi daerah.
Diikuti oleh sekitar 128 partisipan dari Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Pemerintah daerah, Asosiasi Pemda, Universitas dan organisasi yang menaruh perhatian pada SDGs, kegiatan ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas tentang progress daerah dalam pelaksanaan TPB, peran inovasi daerah dalam pencapaian TPB dan perencanaan pembangunan nasional dan daerah dalam mengakomodasi inovasi dan TPB.
Acara kick-off workshop dibuka oleh Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi selaku Sekretaris Jendral UCLG ASPAC dan diikuti beberapa pidato sambutan dari Ibu Airin Rachmi Diany, S.H, M.H. yang merupakan Walikota Tangerang Selatan sekaligus Ketua Umum APEKSI, Dr. Erna Witoelar sebagai Ketua Badan Pengarah Perhimpunan Filantropi Indonesia dan Utusan Khusus PBB untuk MDGs di Asia Pasifik (2003-2007) dan Bapak Charles-Michel Geurts sebagai Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam. Menutup rangkaian seremoni pembukaan adalah penyampaian pidato kunci oleh Drs. Anselmus Tan, M.Pd, Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Dalam Negeri, yang mewakili Menteri Dalam Negeri, sekaligus meresmikan peluncuran proyek Localise SDGs. Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dan diskusi panel tentang pelaksanaan inovasi daerah dan TPB di daerah, serta perancanaan nasional dan daerah untuk mendukung keduanya. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta memaparkan pengalaman DKI Jakarta dalam pelaksanaan inovasi untuk pencapaian TPB. Paparan singkat mengenai kegiatan proyek Localise SDGs dan rencana survey tentang kapasitas Pemda untuk pelaksanaan SDGs juga menjadi bagian dari diskusi ini.
Pembukaan dan Peresmian Proyek
Dalam membuka acara kick-off workshop, Dr. Bernadia Irawati Tjandrawati, menyampaikan tiga poin utama. Pertama, UCLG ASPAC melalui program Localise SDGs mendorong keterlibatan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan TPB mengingat 60% target TPB dicapai pada tingkat lokal, dan juga terlibat dalam pe. Kedua, komitmen dari pemimpin daerah berperan penting dalam keberhasilan pencapaian TPB di daerah. Ketiga adalah apresiasi pada Kementerian Dalam Negeri yang mendorong pemda melakukan inovasi melalui penghargaan Innovative Government Award. UCLG ASPAC sebagai asosiasi Pemda internasional memiliki jejaring dengan 240,000 pemerintah daerah dan 175 asosiasi Pemda, memberikan peluang bagi pemda-pemda untuk pembelajaran tentang inovasi, baik di Indonesia maupun di wilayah Asia Pasifik.
Sementara itu, Walikota Tangerang Selatan yang juga merupakan Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Ibu Airin Rachmy Diany, S.H., M.H., menyampaikan beberapa peran strategis APEKSI dalam pelaksanaan TPB di tingkat kota. Beberapa di antaranya yakni kerjasama antar daerah, sharing pengalaman dan pengetahuan antar daerah, peningkatan kapasitas pemerintah daerah khususnya kota dan memfasilitasi proses dialog dengan pemerintah terkait berbagai kebijakan tentang TPB.
Charles-Michel Geurts, mewakili Uni Eropa, mengungkapkan komitmen Uni Eropa dalam mendukung pelaksanaan TPB di Indonesia melalui berbagai proyek, salah satunya adalah melalui proyek Localise SDGs. Selain itu, ia pun menekankan pentingnya pemerintah pusat menyediakan enabling environment (lingkungan kondusif) yang kuat bagi Pemerintah Daerah maupun CSOs untuk bergerak mencapai TPB di tingkat lokal. Selanjutnya, Dr. Erna Witoelar dalam sambutannya, menyampaikan bahwa ada tiga hal kunci dalam pelaksanaan TPB, yaitu inovasi daerah, kemitraan lintas pelaku antara Pemda, bisnis, CSOs, perguruan tinggi dan media, dan penentuan prioritas TPB oleh Pemda. Pelaksanaan TPB pun membuka potensi-potensi pendanaan di luar pemerintah, seperti zakat atau filantropi atau dana-dana masyarakat lainnya. Ini perlu difasilitasi oleh pemerintah, misalnya dalam menghimpun pelaporan dari berbagai pelaku pembangunan non-pemerintah sebagai kerja Indonesia untuk pencapaian TPB.
Sambutan terakhir dan sekaligus meresmikan proyek Localise SDGs, Drs. Anselmus Tan, M.Pd menegaskan kembali peran pemerintah pusat, lembaga internasional dan filantropi untuk bekerja sama mendukung Pemda mencapai program TPB dalam proses penyusunan RAD, RKPD, RPJMD dan APBD. Penyusunan rencana kerja pemda harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan lebih menitikberatkan pada proses teknokratis dan partisipatif, dibandingkan politis. Di samping itu, ia juga mengapresiasi banyaknya Pemda yang kreatif dan inovatif dalam menyusun program peningkatan kesejahteraan masyarakat. Inovasi di daerah bisa menjadi kunci dalam pembangunan lokal yang berkelanjutan.
Download selengkapnya DISINI