CLOSE
Langkah Strategis Kota Daegu dalam Mengatasi Dampak Pandemi COVID-19
October 19, 2020

Pandemi global COVID-19 telah menimbulkan banyak kerugian pada berbagai sektor kehidupan di seluruh kota di dunia, tak terkecuali di Kota Metropolitan Daegu. Situasi pandemi COVID-19 di kota yang selanjutnya disebut Daegu, bermula dari infeksi virus kolektif yang muncul sebagai akibat dari adanya perkumpulan jemaat penganut aliran kepercayaan Shincheonji. Selama bulan pertama mewabahnya COVID-19 di Daegu, terhitung sejak tanggal 18 Februari 2020 saat kasus pertama terkonfirmasi, jumlah kasus kian mengalami lonjakan yang tajam dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kerugian yang ditimbulkan pun juga melampaui perkiraan awal sehingga mampu mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat pada berbagai sektor, seperti kesehatan, sosial ekonomi, perdagangan, hingga pendidikan dan hubungan internasional.

Melihat hal tersebut, Pemerintah Daegu pun dengan tanggap mengambil langkah pencegahan awal guna mengatasi penyebaran virus secara lebih luas. Langkah pencegahan awal tersebut diwujudkan dalam suatu “sistem terintegrasi” yang terwujud melalui enam tindakan, diantaranya mengadakan pengujian virus massal terhadap masyarakat yang rentan terpapar virus, membentuk ruang obrolan di media sosial sebagai jaringan tanggap darurat yang menghubungkan antara pemangku kepentingan kota dan pihak rumah sakit di Daegu, melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam mematuhi pedoman keselamatan dan kesehatan, membentuk fasilitas pengujian virus dengan sistem drive through dan walk through, membentuk Pusat Perawatan Masyarakat, serta memanfaatkan asosiasi tenaga kesehatan lokal untuk membantu merespon kebutuhan medis yang berkaitan dengan virus corona. Selain itu, pemerintah juga menghimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan dari Daegu ke kota lain sampai kondisi dianggap kondusif. Sebagai langkah pencegahan awal, inisiatif tersebut telah berhasil menyelamatkan banyak nyawa dan meratakan kurva yang sempat melonjak pada awal pandemi COVID-19 berlangsung.

Langkah Pemerintah Daegu selanjutnya adalah untuk mengembalikan Daegu secara bertahap ke keadaan normal. Tak kalah dari langkah pencegahan awal, pemerintah juga mencanangkan berbagai langkah pemulihan inovatif, terutama yang berkaitan dengan pengembalian stabilitas ekonomi pasca pandemi COVID-19. Dalam hal ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penyediaan dana darurat sebesar 423,4 milyar won untuk rumah tangga dan bisnis UMKM, 67 miliar won untuk pekerja yang di-PHK dan/atau pekerja tidak tetap, serta lebih dari 61 miliar won untuk stimulasi fiskal ekonomi lokal. Selain itu, pemerintah juga membentuk Dewan Ekonomi Darurat yang berfungsi sebagai perwakilan untuk mendengarkan aspirasi, merefleksikan analisis multi-sektor, dan memberi respon dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan bisnis, terutama saat pandemi COVID-19 berlangsung.

Dalam bidang pendidikan, pemerintah melalui Daegu Office of Education (DOE) telah memberlakukan perluasan kelas daring yang didukung oleh penyediaan berbagai fasilitas, seperti pemberian perangkat pintar, termasuk ponsel dan komputer tablet, kepada 969 siswa dan layanan internet gratis kepada 230 siswa. Selain itu, DOE juga mengalokasikan anggaran sebesar 6000 USD kepada setiap sekolah untuk membeli perangkat yang dapat mendukung pelaksanaan kelas daring, seperti mikrofon, kamera web, dan sebagainya. Tindakan tersebut diiringi dengan keputusan pemerintah untuk kembali membuka sekolah secara bertahap agar sistem pembelajaran dapat dilakukan secara hibrida daring dan luring.

Tidak hanya itu, langkah pemulihan juga turut dilakukan pada sektor pemerintahan kota. Dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19, Kantor Penanggulangan Keselamatan Bencana Daegu yang diketuai oleh walikota Daegu itu sendiri, telah menjalin hubungan kerja sama dengan Pemerintah Pusat Korea untuk mengamankan kota dari segala kemungkinan bahaya dan ancaman yang ditimbulkan dari pandemi COVID-19. Selain itu, pemerintah juga membangun kemitraan pemerintah-swasta (public-private partnership) bersama tiga organisasi, yaitu Komite Penasihat Tanggap Darurat Kota Daegu, Asosiasi Medis Daegu, dan Kelompok Dukungan Manajemen Penyakit Menular. Langkah pemulihan bukan hanya melibatkan lembaga besar, namun sektor pemerintahan kota juga mengajak masyarakat untuk terlibat secara aktif melalui pembentukan Komite Penanggulangan Warga Negara untuk Mengatasi COVID-19 beserta pengadaan program siaran langsung di internet terkait perkembangan situasi pandemi COVID-19 yang disampaikan langsung oleh pemerintah, khususnya walikota, secara transparan dan terbuka guna membangun kepercayaan publik.

Melalui langkah-langkah strategis yang diambil Pemerintah Daegu dalam mengatasi permasalahan multisektor sebagai dampak dari pandemi COVID-19, situasi berisiko yang dihadapi Daegu berhasil kembali stabil pada hampir semua sektor dalam waktu yang relatif singkat. Kebijakan “jaga jarak sosial yang ketat” pun kini sudah tidak lagi berlaku. Padahal, Daegu merupakan salah satu kota besar yang tidak menerapkan kebijakan lockdown dan blockade dalam mengendalikan penyebaran virus corona. Keberhasilan tersebut tentunya tak lepas dari perhatian Pemerintah Daegu terhadap beberapa kunci signifikan dalam menerapkan langkah-langkah strategis, baik saat pencegahan awal maupun pemulihan, di antaranya: 1) menjalin kerja sama antara Pemerintah Pusat Korea dan Pemerintah Kota Daegu; 2) membangun kemitraan pemerintah-swasta (public-private partnership) yang kolaboratif; 3) koherensi kebijakan; 4) keterbukaan, transparansi, dan demokrasi; dan 5) melibatkan partisipasi aktif masyarakat secara sukarela dalam mematuhi peraturan dan pedoman yang berlaku. Kelima kunci tersebut dapat dengan mudah dilakukan apabila seluruh pemangku kepentingan di Daegu, termasuk masyarakat lokal, dapat saling memupuk rasa solidaritas sosial dan sadar akan peran masing-masing dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19, dengan menekankan semangat “tidak ada satu pun yang tertinggal” atau “no one left behind” sesuai dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dengan begitu, seluruh sumber daya Kota Daegu akan termanfaatkan secara optimal untuk menghadapi kemungkinan yang tidak dapat diprediksi sebagai dampak dari pandemi COVID-19, sehingga nilai kerugian kota pun dapat ditekan.

Sumber: Daegu Metropolitan City. (2020). Mengatasi COVID-19 di Daegu: Jalan yang Ditempuh Tanpa Pedoman Siapapun. Korea Selatan: Daegu Metropolitan City. Dapat diakses DISINI.


Kontributor:

Dike Armelia Saviera

Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta

UCLG ASPAC

Internship

Dike Armelia Saviera

Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta

UCLG ASPAC

Internship